Beri makanan dan hindari makanan ini agar anak cerdas dan sehat
SURABAYA, HARPI NEWS.COM-Seiring
dengan pertumbuhan dan perkembangan anak, pemilihan jenis makanan yang tepat
memainkan peran kunci dalam mendukung kesehatan dan kecerdasan mereka. Nutrisi
yang cukup dan seimbang menjadi fondasi penting untuk memastikan anak memiliki
energi yang cukup untuk belajar, bermain, dan tumbuh dengan baik.
Ini artinya, sangat
penting memilih makanan yang bergizi untuk mendukung kecerdasannya. Bukan hanya
untuk mengejar berat dan tinggi badan anak sesuai dengan standar kurva
pertumbuhan WHO saja.
Itu sebabnya, berbagai
zat gizi harus terpenuhi dalam makanan anak. Tidak hanya asal banyak
karbohidrat atau double protein saja ya, Bunda.
Perlu dipahami bahwa gizi
menyangkut pada kebutuhan nutrisi manusia dan bagaimana tubuh memanfaatkannya.
Gizi mencakup konsep seperti asupan makanan, penyerapan nutrisi, metabolisme,
dan dampaknya terhadap kesehatan manusia.
Artikel ini akan membahas
beberapa jenis makanan yang dapat mendukung kesehatan dan kecerdasan anak
secara optimal.
Makanan untuk mendukung
kecerdasan anak Simak lebih detilnya berikut ini:
1. Sayuran hijau
Sayuran hijau, seperti
bayam, kangkung, dan brokoli, mengandung berbagai nutrisi penting seperti
vitamin A, C, dan K, serta mineral seperti zat besi dan kalsium. Vitamin dan
mineral ini berperan penting dalam perkembangan tulang, penglihatan, dan fungsi
sistem kekebalan tubuh anak.
2. Buah-buahan berwarna
Buah-buahan berwarna
cerah, seperti buah berry, mangga, dan jeruk, mengandung antioksidan yang
melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan. Antioksidan juga dapat meningkatkan
daya ingat dan fokus anak. Berikan variasi buah-buahan untuk memastikan anak
mendapatkan beragam nutrisi.
3. Ikan kaya Omega-3
Ikan, terutama ikan
berlemak seperti salmon, sarden, dan tuna, mengandung asam lemak omega-3. Asam
lemak ini penting untuk perkembangan otak dan fungsi kognitif anak. Makanan ini
juga membantu mengurangi risiko gangguan perkembangan otak dan meningkatkan kemampuan
belajar anak.
4. Protein hewani untuk
mencegah stunting
Protein hewani, seperti
daging, telur, dan produk susu, menjadi sumber protein yang sangat baik.
Kandungan protein ini berperan penting dalam mencegah stunting, yaitu kondisi
pertumbuhan anak yang terhambat. Dengan memasukkan protein hewani ke dalam pola
makan anak, pertumbuhan tubuhnya dapat optimal, dan risiko stunting dapat
diminimalkan.
5. Yogurt dan produk susu
Yogurt dan produk susu
lainnya kaya akan kalsium yang mendukung pertumbuhan tulang dan gigi yang kuat.
Selain itu, yogurt juga mengandung bakteri baik yang bermanfaat untuk kesehatan
saluran pencernaan anak.
6. Kacang-kacangan dan
biji-bijian
Kacang-kacangan dan
biji-bijian, seperti almond, kenari, dan chia seeds, mengandung asam lemak
omega-3, protein, serat, dan berbagai vitamin dan mineral. Makanan ini membantu
menjaga energi anak dan memberikan dukungan nutrisi yang penting.
7. Air putih
Penting untuk memastikan
anak cukup minum air putih setiap hari. Air membantu menjaga keseimbangan
cairan dalam tubuh, mengoptimalkan fungsi organ, dan memastikan tubuh anak
tetap terhidrasi selama aktivitas harian.
Selain memilih jenis
makanan yang dapat meningkatkan kecerdasan anak, penting juga untuk
memperhatikan makanan yang sebaiknya dihindari atau dikonsumsi dengan batasan
tertentu.
Makanan yang harus
dihindari anak
Berikut adalah beberapa
jenis makanan yang sebaiknya dihindari atau dikurangi konsumsinya pada anak:
1. Makanan tinggi gula
Gula berlebihan dapat
berdampak negatif pada kesehatan anak, termasuk risiko obesitas dan gangguan
metabolisme. Makanan tinggi gula seperti permen, minuman bersoda, dan makanan
cepat saji seringkali rendah nutrisi dan dapat mengganggu konsentrasi serta
daya ingat anak.
2. Makanan cepat saji dan
fast food
Makanan cepat saji
cenderung tinggi lemak jenuh, garam, dan kalori. Namun, makanan ini rendah
serat dan nutrisi esensial. Konsumsi berlebihan dapat berkontribusi pada
peningkatan berat badan dan mengganggu kesehatan jantung anak.
3. Makanan tinggi lemak
jenuh dan trans lemak
Makanan tinggi lemak
jenuh dan trans lemak, seperti makanan gorengan dan kudapan yang digoreng,
dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan memengaruhi fungsi kognitif.
Sebaiknya diganti dengan sumber lemak sehat seperti lemak tak jenuh tunggal dan
poliunsaturasi.
4. Makanan dengan pewarna
dan tambahan bahan kimia
Beberapa makanan
mengandung pewarna dan bahan tambahan kimia yang dapat memicu reaksi alergi
atau bahkan berdampak pada tingkah laku dan kesehatan mental anak. Sebaiknya
pilih makanan dengan bahan alami dan minim tambahan bahan kimia.
5. Minuman bersoda dan
minuman berenergi
Minuman bersoda dan
minuman berenergi mengandung kadar gula tinggi dan sedikit nutrisi. Konsumsi
berlebihan dapat menyebabkan peningkatan risiko obesitas dan masalah kesehatan
lainnya. Air putih tetap menjadi pilihan terbaik untuk menjaga hidrasi anak.
6. Makanan olahan
berlebihan
Makanan olahan sering
kali mengandung tambahan gula, garam, dan lemak yang tidak sehat. Lebih baik
memilih makanan segar dan alami untuk mendapatkan nutrisi yang lebih baik.
7. Makanan tinggi garam
Konsumsi garam berlebihan
dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan masalah kesehatan lainnya.
Hindari makanan olahan yang mengandung tingkat garam yang tinggi.
8. Makanan tinggi gluten
(Jika Anak Intoleran)
Beberapa anak mungkin
mengalami intoleransi terhadap gluten. Makanan tinggi gluten, seperti roti
gandum, pasta, dan sebagainya, sebaiknya dihindari jika anak memiliki gejala
intoleransi atau alergi.
Memilih jenis makanan
yang tepat untuk anak bukan hanya tentang memenuhi kebutuhan gizi, tetapi juga
mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka secara holistik. Mengintegrasikan
berbagai jenis makanan sehat ke dalam pola makan anak dapat memberikan dampak
positif pada kesehatan fisik dan kecerdasan mental mereka.
Oleh karena itu, orang
tua perlu memahami pentingnya memberikan nutrisi yang seimbang untuk mendukung
masa pertumbuhan anak dengan optimal. Ingat ya, Bunda, makanan dengan gizi yang
seimbang akan membantu meningkatkan kecerdasannya.