Dampak Perubahan Cuaca dan Iklim di Indonesia ,Bisa Mengancam terhadap Lingkungan
HARPI NEWS.COM-Dampak Perubahan Iklim di Indonesia mulai perlu diwaspadai. Pasalnya, kondisi tersebut berpotensi berisiko mengganggu berbagai sektor ketahanan nasional, khususnya ketahanan pangan di Indonesia.
Penyebab krisis iklim bisa berasal dari banyak hal, salah satunya emisi karbon atau gas rumah kaca. Di samping itu, kenaikan suhu dan permukaan air laut juga turut memengaruhi kondisi tersebut.
Menurut laman Kementerian Keuangan, pemerintah Indonesia terus berupaya merancang kebijakan pembangunan yang tepat untuk mengatasi kondisi genting ini. Pemerintah bergegas mempercepat dan merancang transisi menuju sumber energi bersih dan hijau.
Sebenarnya, apa saja dampak perubahan iklim yang bisa dirasakan masyarakat Indonesia? Agar lebih paham, simak pembahasannya lebih lanjut dalam uraian berikut.
Dampak Perubahan Iklim di Indonesia
Sebelum bicara soal dampaknya, penting untuk memahami terlebih dahulu definisi dari perubahan iklim. Menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), kondisi ini merujuk pada perubahan yang disebabkan oleh aktivitas manusia yang mengubah komposisi atmosfer global dan variabilitas iklim alami pada periode waktu yang lama.
Seperti disebutkan sebelumnya, penyebab perubahan iklim berasal dari gas rumah kaca yang meliputi Karbondioksida (CO2), Metan (CH4), dan Nitrus Oksida (N2O). Gas tersebut umumnya berasal dari aktivitas deforestasi dan kebakaran hutan; konversi daerah lahan basah, gambut, dan mangrove; pertanian padi; peternakan; dan pemakaian pupuk.
Sejak tahun 1979, tepatnya di pertemuan PBB Jenewa, terjadi pro dan kontra antar negara-negara industri seperti Amerika dan China. Mereka menolak konsep perubahan iklim karena adanya konflik kepentingan antara pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan.
Mereka menganggap bahwa kelestarian Lingkungan yang diprioritaskan bisa mengganggu perkembangan ekonomi di suatu negara. Di samping itu, perubahan iklim juga bisa memicu krisis yang berisiko mengancam dan membahayakan kehidupan manusia.
Mengapa Krisis Iklim Menjadi Ancaman Utama bagi Indonesia?
Tidak hanya berdampak secara global, faktanya Krisis Iklim juga bisa memengaruhi kelangsungan hidup masyarakat di suatu negara, termasuk Indonesia. Menurut Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), kondisi ini bisa berdampak pada pembangunan infrastruktur secara menyeluruh.
Selain itu, ada pula ancaman lain yang mesti diwaspadai, beberapa di antaranya:
- Kenaikan suhu global: Suhu rata-rata bumi meningkat, menyebabkan lebih banyak gelombang panas dan cuaca ekstrem.
- Pencairan es di kutub: Lapisan es di kutub dan gletser mencair, yang berdampak pada kenaikan permukaan air laut.
- Perubahan pola curah hujan: Beberapa daerah mengalami kekeringan berkepanjangan, sementara daerah lain menerima curah hujan yang lebih tinggi dari biasanya, meningkatkan risiko banjir.
- Gangguan ekosistem dan kehilangan biodiversitas: Hewan dan tumbuhan terancam punah karena habitatnya berubah atau hilang.
- Perubahan musim tanam dan pertanian: Petani mengalami kesulitan karena musim tanam yang berubah, berpotensi mengurangi produksi pangan.
- Perubahan pola penyakit: Penyakit yang disebabkan oleh nyamuk seperti malaria dan demam berdarah menyebar lebih luas karena nyamuk dapat hidup di daerah yang lebih hangat.
- Kekurangan sumber daya air: Kekeringan yang sering terjadi menyebabkan berkurangnya ketersediaan air bersih.
- Kerusakan terumbu karang: Peningkatan suhu laut menyebabkan pemutihan terumbu karang, yang mengancam ekosistem laut.
- Dampak ekonomi: Bencana alam yang lebih sering seperti banjir dan badai merusak