AS Kesal, Vladimir Putin Perintahkan Rusia Ubah Doktrin Nuklir
WASHINGTON - Presiden Vladimir Putin telah
memerintahkan revisi doktrin nuklir Rusia, yang akan mengamanatkan Moskow
melakukan serangan nuklir terhadap musuh penyerang Rusia. Pemerintah Amerika
Serikat (AS) kesal dengan langkah Putin, yang menurut Menteri Luar Negeri
Amerika Antony Blinken merupakan keputusan yang tidak bertanggung jawab.
Putin ingin doktrin nuklir Rusia diubah dengan
mendefinisikan setiap agresi terhadap Rusia oleh negara non-nuklir dengan
partisipasi atau dukungan negara nuklir dapat dianggap sebagai "serangan
bersama" dan melewati "garis merah nuklir".
Revisi dokumen
yang diperintahkan pemimpin Kremlin itu menyiratkan bahwa aturan baru dapat
berlaku untuk serangan Ukraina jauh ke dalam Rusia dengan senjata canggih yang
dipasok oleh AS, Inggris, atau pun Prancis.
Ukraina dan NATO dalam Bahaya "Itu sama sekali
tidak bertanggung jawab," kesal Blinken dalam sebuah wawancara dengan
MSNBC. Dia menuduh Putin telah mengguncang "nuclear saber".
Dia juga menganggap komentar Presiden Rusia itu tidak
tepat waktu, karena para pemimpin dunia sedang berkumpul di New York untuk
menghadiri Sidang Umum PBB, dan meminta masyarakat internasional untuk membahas
perlunya lebih banyak pelucutan senjata.
Sementara itu, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov telah
menjelaskan bahwa perintah Putin untuk memperbarui doktrin nuklir dimaksudkan
sebagai peringatan bagi negara-negara Barat tentang dukungan terhadap
peningkatan agresi Ukraina terhadap Rusia atau sekutu utamanya, Belarusia.
"Ini
adalah sinyal peringatan bagi negara-negara ini tentang konsekuensi dari
partisipasi mereka dalam serangan terhadap negara kami dengan berbagai cara,
termasuk yang non-nuklir," kata Peskov, seperti dikutip dari Russia Today,
Jumat (27/8/2024).
Peskov yakin bahwa semua pemimpin dan analis yang
berakal sehat telah memahami keseriusan pengumuman Putin. Putin belum
menjelaskan lebih lanjut kapan revisi pada doktrin nuklir Rusia akan berlaku.
Sebelumnya, pemimpin Rusia telah berulang kali
menyatakan sikap tertutup mengenai masalah senjata nuklir, dengan menyatakan
pada bulan Juni bahwa dia berharap pertukaran nuklir antara Moskow dan Barat
tidak akan pernah terjadi.