Arnod Sihite Aktivis Buruh : Stabilitas Politik Penting untuk Pemerintahan Baru
HARPI NEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum KSPI Pimpinan Yorrys Raweyai Arnod Sihite mengharapkan agar transisi kepemimpinan nasional ke Presiden terpilih Prabowo Subianto berlangsung aman dan damai.
Hal tersebut menurut Arnod perlu didukung dengan stabilitas politik yang
ditandai dengan bersatunya elite politik.
Menurut Arnod saat ini elite politik masih menyimpan dendam sehingga
menimbulkan polemik di masyarakat tak berkesudahan.
Hal itu diperparah dengan persaingan Pilkada serentak yang bisa mengganggu
stabilitas politik nasional dan ujungnya bisa berdampak pada agenda penting
nasional yaitu pembangunan ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat jadi
terhambat.
"Kalau diperhatikan justru situasi politik di kalangan elit saat ini masih
cukup panas. Upaya saling jegal itu sangat keliatan dan itu diperparah ulah
para buzzer yang membuat situasi semakin kompleks dan rumit. Padahal jelang
transisi kepemimpinan ini kita harapkan situasi aman dan damai, politik lebih
cair dan elit bersatu," ungkap Arnod kepada wartawan di Jakarta, Jumat
(13/9/2024).
Disebutkan Arnod misalnya ada upaya sistematis membenturkan Prabowo dengan
Jokowi (Gibran) melalui polemik seputar akun 'fufufafa' yang diduga milik
Wapres terpilih Gibran Rakabuming Raka. Selain itu ada dugaan kekuasaan tengah
bermain untuk mengacak-acak
PKB. Bukan hanya itu juga ada upaya mengganggu PDIP yang menimbulkan reaksi keras dari internal PDIP. Belum lagi politisasi hukum terjadi di mana-mana untuk mematikan lawan politik.
"Artinya politik di kalangan elit sebenarnya tidak cukup adem. Dan itu
bisa merembes ke bawah yang ujungnya bisa mengganggu agenda ekonomi kita. Kalau
politik tidak stabil, elit politiknya terus berantem tentu sangat tidak sehat
untuk menyambut pemerintahan baru nanti. Sementara tantangan kita ke depan
tidak mudah," jelas Arnod.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Federasi Serikat Pekerja Percetakan dan Penerbitan
dan Media Informasi Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (PP FSP
PPMI–KSPSI) itu menegaskan tantangan ke depan sangat kompleks dengan situasi
global yang masih tidak menentu.
"Pekerjaannya berat bagaimana ekonomi harus bertumbuh, investasi masuk,
penyerapan tenaga kerja banyak sesuai tujuan lahirnya Undang undang cipta kerja
( Omnibuslaw). Maka butuh yang namanya persatuan dan kami sangat berharap agar
elit bersatu. Jangan lagi terkotak-kotak tapi utamakan kepentingan nasional
yang lebih besar," ujarnya.