Rusdi Kirana, Bos Lion Air Group yang Jadi Pimpinan MPR, Waketum Partai PKB
Jakarta,Harpi News.Com-Pengusaha sekaligus Wakil Ketua
Umum (Waketum) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Rusdi Kirana, dilantik sebagai
salah satu pimpinan MPR RI. Bos maskapai Lion Air itu menduduki jabatan Wakil
Ketua MPR perwakilan Fraksi PKB.
Sebelum terjun ke dunia politik hingga kini menjadi salah satu pimpinan MPR,
Rusdi memulai perjalanan kariernya dari seorang salesman mesin ketik bermerek
'brother'. Saat itu Rusdi hanya berpenghasilan US$ 10 atau Rp 120.000 per
bulan.
Dalam laporan Antara, disebutkan Rusdi baru merintis bisnis maskapai
penerbangan Lion Air itu dimulai pada Oktober 1999 lalu dengan modal US$ 10
juta. Ia menggagas "revolusi" dalam dunia penerbangan dengan konsep
biaya murah (low cost carrier).
Awalnya kebijakan itu menuai banyak tentangan dari berbagai pihak, khususnya
sesama perusahaan penerbangan. Bahkan Rusdi mengaku pernah dihujat dan dihujani
pertanyaan soal modal asing hingga rasa nasionalisme selama tujuh jam di Komisi
IV DPR-RI.
Lion Air dituding memiliki hubungan dengan perusahaan penerbangan Singapura,
padahal kenyataannya nama Lion diambil dari zodiak dirinya sendiri yang seorang
Leo.
Berkat gebrakannya yang banyak menuai kontroversi ini, Lion Air dengan cepat
bisa memiliki 24 pesawat yang terdiri dari 19 MD80 dan lima pesawat DHC-8-301.
Semua ini dicapai hanya dalam tempo enam tahun sejak pendirian maskapai itu.
Dari sisi jumlah penumpang, maskapai yang didirikan oleh Rusdi bersama
saudaranya Kusnan Kirana meraih 600.000 orang lebih per bulan atau menguasai 40
persen dari seluruh segmen pasar. Hingga pada 2004 Lion Air berhasil menempati
posisi kedua maskapai dengan jumlah penumpang yang diterbangkan terbanyak,
setelah Garuda Indonesia.
Baca juga:
Bos Lion Air Group Bicara Persiapan Arus Mudik Lebaran, Ada Promo?
Lebih lanjut, dalam catatan detikcom disebutkan Rusdi Kirana sempat
menghebohkan dunia penerbangan internasional pada 2011 dan 2013 lalu.
Sebab pada 2011 lalu, Lion Air dan Boeing telah memfinalisasi rekor pembelian
230 pesawat 737 senilai US$ 22,4 miliar di depan Presiden Barack Obama.
Sedangkan pada 2013, Lion Group, termasuk Batik Air, meneken kontrak pembelian
234 pesawat Airbus senilai US$ 24 miliar yang disaksikan langsung Presiden
Prancis François Hollande.
Kendati demikian, Rusdi, yang mencatatkan sejarah dengan rekor fantastis
pembelian pesawat dari dua pabrikan raksasa ini, tetap saja berbicara
kesederhanaan. Gaya hidup sederhana dan pendidikan tetap menjadi fokus Rusdi.
Ia bahkan tetap berupaya menerbangkan seluruh penumpangnya dengan kelas
ekonomi.
Namun di kalangan dunia penerbangan, Rusdi sempat 'ngamuk' ketika maskapai
penerbangan Indonesia di-black list tak bisa terbang ke Eropa. Rusdi mengatakan
hal itu tidak adil.
Di sisi lain, kesuksesannya di dunia bisnis tidak membuat Rusdi berhenti. Ia
terjun ke dunia politik pada tahun 2014 di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
dengan jabatan Wakil Ketua Umum.
Akibatnya di tahun yang sama Rusdi tercatat sudah tidak menjabat President
Director Lion Air lalu. Namun bos maskapai ini tetap aktif terlibat dalam
memberikan arah strategis jangka panjang Lion Group, termasuk Batik Air.
Kemudian pada 2017, ia sempat diangkat menjadi duta besar Indonesia untuk
Malaysia. Rusdi juga pernah menjabat sebagai anggota Dewan Penasihat Presiden
Joko Widodo dan wakil ketua umum Partai Kebangkitan Bangsa.
Terlepas dari itu berkat kesuksesan Lion Air ini, Rusdi Kirana dan Kusnan
Kirana sempat masuk ke dalam daftar orang terkaya di Indonesia pada tahun 2019
versi Forbes. Total harta kekayaannya saat itu mencapai US$ 835 juta atau
sekitar Rp 12,9 triliun (kurs Rp 15.541).