Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Nama yang Lolos dan Gugur Seleksi Capim KPK 2024 !!!

Harpi News.Com-Capim KPK yang lolos seleksi Wakil Ketua Pansel KPK Arief Satria mengatakan, pihaknya menyeleksi dan melihat rekam jejak dari berbagai pihak sebagai masukan.

 "Banyak data-data yang tidak dibuka ke publik yang kami dapatkan, sehingga kami pada akhirnya memutuskan untuk mengirim 10 nama capim dan 10 nama cadewas kepada Pak Presiden," kata Arief, dikutip dari Kompas.com, Selasa.

Selanjutnya, presiden akan menyerahkan nama-nama tersebut kepada Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) untuk menjalani uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test).

Berikut daftar calon pimpinan KPK yang lolos tahap wawancara dan tes kesehatan:

Agus Joko Pramono (akademisi)

 Ahmad Alamsyah Saragih (BUMN/BUMD)

 Djoko Poerwanto (Polri)

Fitroh Rohcahyanto (jaksa)

Ibnu Basuki Widodo (hakim)

 Ida Budhiati (akademisi)

Johanis Tanak (lembaga negara)

 Michael Rolandi Cesnanta Brata (PNS)

Poengky Indarti (lembaga negara)

Setyo Budiyanto (Polri)

Ini Kata KPK Dilansir dari pemberitaan Kompas.com, Selasa, berikut nama-nama calon dewas KPK yang lolos dan telah diserahkan ke Presiden Jokowi:

Benny Jozua Mamoto (lembaga negara)

 Chisca Mirawati (praktisi)

 Elly Fariani (PNS)

Gusrizal (hakim)

 Hamdi Hassyarbaini (swasta)

Heru Kreshna Reza (BUMN/BUMD)

 Iskandar Mz (BUMN/BUMD)

Mirwazi (Polri)

Sumpeno (hakim)

Wisnu Baroto (jaksa)

Nama-nama yang tidak lolos dalam seleksi capim KPK Total ada 40 orang yang menjalani seleksi wawancara dan tes kesehatan untuk menjadi capim maupun calon dewas KPK. Artinya, ada 20 orang yang gagal dalam seleksi ini, masing-masing 10 nama untuk capim dan calon dewas KPK. Dikutip dari Kompas.com, Kamis (12/9/2024),

mereka yang tidak lolos seleksi capim KPK mencakup:

 Didik Agung Widjanarko (Polri)

 Harli Siregar (jaksa)

I Nyoman Wara (PNS)

 Johan Budi Sapto Pribowo (lembaga negara)

 Muhammad Yusuf (PNS)

Pahala Nainggolan (PNS)

Sang Made Mahendrajaya

(lain-lain)

Sugeng Purnomo (jaksa)

Wawan Wardiana (PNS)

 Yanuar Nugroho (lain-lain).

Sementara itu, berikut nama-nama orang yang harus terhenti dari seleksi calon dewas KPK:

Achmed Sukendro (TNI)

 Bobby Hamzar Rafinus (lembaga negara)

 Gatot Darmasto (PNS)

 Hamidah Abdurrachman (akademisi)

Kaspudin Nor (akademisi)

Liberti Sitinjak (PNS)

Maria Margareta Rini Purwandari (lembaga negara)

Padma Dewi Liman (akademisi)

Panutan Sakti Sulendrakusuma (lembaga negara)

Sri Hadiati Wara Kustriani (praktisi)

Arief Satria mengungkapkan, integritas, kapabilitas, dan akseptabilitas menjadi tiga kriteria yang ditetapkan untuk memilih 10 calon pimpinan dan 10 calon dewan pengawas. Menurutnya, tiga kriteria itu ditetapkan berdasarkan masukan dari berbagai kalangan, termasuk masyarakat, media, organisasi masyarakat sipil, dan akademisi. Demikian pula para pebisnis yang diundang Pansel Capim KPK untuk memberikan pandangan, sebagai bagian dari perannya menampung aspirasi. "Jadi reputasi dan kemudian kepercayaan publik juga menjadi salah satu pertimbangan dalam kami menentukan,

" kata Arief. Namun, mantan penyidik KPK Yudi Purnomo menyebutkan, kerja Pansel Capim KPK tidak tuntas meskipun telah menyerahkan 10 nama kepada presiden.

"Masih ada banyak hal yang bisa disoroti dari nama-nama yang lolos mulai dari kinerjanya di masa lalu maupun rekam jejaknya," kata dia, dilansir dari Kompas.com, Rabu (2/10/2024).

Salah satunya, Wakil Ketua KPK Johanis Tanak yang lolos seleksi dan masuk daftar nama capim KPK. Johanis Tanak sempat dilaporkan terkait dugaan pelanggaran etik, meski dinyatakan tidak terbukti oleh Dewas KPK.

 Yudi mengatakan, 10 nama capim KPK yang terpilih seharusnya bersih rekam jejaknya. Dengan demikian, lima nama yang dipilih oleh DPR RI nantinya benar-benar mereka yang bersih. "Tentu ini akan dimintai tanggung jawab jika capim ini juga gagal memberantas korupsi seperti periode pimpinan saat ini," ujarnya