Tokoh Politik & Akademisi Rocky Gerung Buka Suara Soal Munaslub Kadin Arsjad Rasjid
HARPI NEWS.COM- Tokoh Politik Akademisi
Rocky Gerung menyebut Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid menjadi dugaan
korban rekayasa kelompok tertentu yang membuat skenario Munaslub.
Rocky menilai skenario Munaslub Kadin itu sengaja dibuat oleh kelompok tertentu
untuk mendongkel Arsjad dan menempatkan sosok tertentu di pucuk kepemimpinan
Kadin.
Pasalnya, kata dia, tidak ada 'rapor merah' yang didapat oleh Kadin selama
Arsjad Rasjid menjadi Ketua Umum. Oleh sebab itu, Rocky memaparkan manuver
Munaslub sengaja dimunculkan bukan karena ada kesalahan yang dilakukan Arsjad.
"Munaslub itu karena direkayasa, untuk dilengserkan bukan karena dia
(Arsjad) berbuat salah. Arsjad dilayakkan untuk dilengserkan dengan rekayasa,
dengan uang. Untuk kepentingan siapa? Kepentingan dari kubu Anin," ujarnya
kepada wartawan, Minggu (15/9).
Lebih lanjut, Rocky menduga pelaksanaan Munaslub Kadin tersebut sedikit banyak
juga ada campur tangan dari pihak penguasa. Ia mengaku tidak yakin apabila
Munaslub yang dilakukan secara tiba-tiba dan lancar itu murni dilakukan tanpa
ada dukungan dari penguasa.
"Sangat terasa bahwa Munaslub Kadin itu memang diarahkan untuk
melengserkan seseorang, bukan karena ada kesalahan atau mismanagement atau ada
etika profesi yang dilanggar," tuturnya.
"Jadi kita lihat secara gamblang, Siapa yang punya kuasa, Siapa yang punya
uang. Dia bisa mengatur pelengseran seseorang di Parpol begitu, birokrasi
begitu, demikan juga di Kadin," imbuhnya.
Munaslub Kadin Indonesia sebelumnya telah digelar pada Sabtu (14/9) dan
memutuskan Anindya Bakrie terpilih sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia yang
baru.
"Munaslub itu karena direkayasa, untuk dilengserkan bukan karena dia
(Arsjad) berbuat salah. Arsjad dilayakkan untuk dilengserkan dengan rekayasa,
dengan uang. Untuk kepentingan siapa? Kepentingan dari kubu Anin," ujarnya
kepada wartawan, Minggu (15/9).
Lebih lanjut, Rocky menduga pelaksanaan Munaslub Kadin tersebut sedikit banyak
juga ada campur tangan dari pihak penguasa. Ia mengaku tidak yakin apabila
Munaslub yang dilakukan secara tiba-tiba dan lancar itu murni dilakukan tanpa
ada dukungan dari penguasa.
"Sangat terasa bahwa Munaslub Kadin itu memang diarahkan untuk
melengserkan seseorang, bukan karena ada kesalahan atau mismanagement atau ada
etika profesi yang dilanggar," tuturnya.
"Jadi kita lihat secara gamblang, Siapa yang punya kuasa, Siapa yang punya
uang. Dia bisa mengatur pelengseran seseorang di Parpol begitu, birokrasi
begitu, demikan juga di Kadin," imbuhnya.
Munaslub Kadin Indonesia sebelumnya telah digelar pada Sabtu (14/9) dan
memutuskan Anindya Bakrie terpilih sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia yang
baru.