Presiden Jokowi: Segera Dimitigasi Semuanya ,terkait 6 Juta Data NPWP Bocor
SURABAYA, HARPI NEWS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan tanggapan terkait kebocoran 6 juta data Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) yang berasal dari Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Kebocoran tersebut diduga dilakukan oleh peretas yang dikenal dengan identitas Bjorka. Jokowi mengaku telah meminta pihak terkait untuk segera melakukan mitigasi terhadap seluruh data yang tersimpan. Menurutnya, kebocoran data serupa juga dialami oleh banyak negara lain.
Jokowi: Mungkin karena Keteledoran Password "Kemarin saya sudah menyampaikan segera dimitigasi semuanya. Kenapa? karena banyak negara juga mengalami hal yang sama," ujar Jokowi, setelah mengunjungi Pasar Duku Kupang pada Jumat (20/9/2024).
Presiden menekankan pentingnya mitigasi sebagai langkah untuk mencegah terulangnya insiden kebocoran data di masa depan. Apa yang Terjadi dengan Teror Penyeranta di Lebanon
"Yang paling penting dimitigasi secepat-cepatnya dan tidak kejadian lagi," jelasnya.
terungkap bahwa kebocoran 6 juta data NPWP di DJP melibatkan data pribadi sejumlah pejabat tinggi, termasuk keluarga Presiden Jokowi dan beberapa menteri. Data yang dibobol oleh Bjorka mencakup informasi dari Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati,
Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, dan Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi. I
Informasi mengenai kebocoran tersebut pertama kali disampaikan oleh pengamat keamanan siber Teguh Aprianto melalui akun X @secgron pada Rabu (18/9/2024).
Bukan Keluarga Pengamat keamanan siber, Alfons Tanujaya, menilai bahwa Bjorka menunjukkan kecerdikan dalam memanfaatkan celah keamanan pada sistem data DJP dan memilih untuk membocorkan data wajib pajak yang merupakan petinggi negara untuk menarik perhatian.
"Bjorka
memang cukup pintar mengeksploitasi data yang bocor dan membocorkan data
pejabat publik penting seperti presiden, menteri, dan anggota dewan," kata
Alfons saat dihubungi Kompas.com, Kamis (19/9/2024)