Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Infrastruktur Transportasi Kurangi Kesenjangan Ekonomi di Indonesia, Enggartiasto


Jakarta, Harpi News.Com - Excecutive Chairman B-Universe Enggartiasto Lukita mengapresiasi pembangunan infrastruktur transportasi yang dilakukan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dalam 10 tahun terakhir. Pembangunan yang masif dan konektivitas menjadi kunci utama pemerataan ekonomi di Indonesia.

"Luar biasa konektivitas satu daerah dengan daerah lain, negara kita negara kepulauan, dari satu kota ke kota lain itu sangat terhubung. Dengan demikian, kesenjangan biaya logistik antara Indonesia Timur dengan Indonesia Barat atau Jawa semakin mengecil," kata Enggartiasto Lukita seusai acara jakartaglobe.id Forum “Konektivitas Kunci Pemerataan Ekonomi” di Hotel Mulia Senayan, Jakarta, Jumat (20/9/2024).

Enggar menyatakan program tol laut yang digagas Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai salah satu bentuk keberhasilan pemerataan ekonomi di Indonesia. Program jalur pelayaran bebas hambatan ini mampu menekan disparitas harga, terutama di bagian timur Indonesia. "Bahkan pada waktu lalu saya berani menyatakan perbedaan harga (barang) untuk wilayah tertentu hanya sedikit, dan itu bisa terlaksana dengan infrastruktur," jelasnya.

Dia melanjutkan infrastruktur transportasi Indonesia saat ini sudah lebih modern. Menurutnya, konektivitas transportasi harus diimbangi modernisasi, yakni perbaikan moda transportasinya.

"Kereta api misalnya KCIC dan Whoosh (Jakarta-Bandung) itu 30 menit. Kalau lewat darat dengan mobil masih ada kemacetan. Kereta feeder dari Padalarang sampai ke Bandung itu hanya 19 menit, ini sesuatu yang tidak pernah kita bisa bayangkan," ungkapnya.

Enggar mengatakan transportasi Indonesia saat ini sudah semakin berkembang dan terkoneksi. Dahulu apabila ingin ke Indonesia bagian timur tidak bisa langsung menuju ke lokasi tujuan, tetapi harus kembali ke Jakarta terlebih dahulu.

"Dahulu saya berkunjung bertugas ke seluruh kota/kabupaten di Bali, NTB, NTT itu tidak mudah. Satu kota dengan kota lainnya itu sulit sekali, juga Kalimantan, misalnya Kalimantan satu pulau, Kalimantan Barat ke Kalimantan Selatan atau Kalimantan Tengah dan sebagainya itu kita balik dahulu ke Jakarta. Saat ini semua itu terkoneksi satu dengan yang lain," tuturnya.

Sementara di Papua saat ini sudah banyak bandara. "Papua itu sesuatu yang tidak pernah bermimpi, saudara-saudara kita di Papua ada bandara di sana dan bandaranya bagus demikian juga dengan pelabuhannya," imbuh dia.

Mantan menteri perdagangan ini menilai proses pembangunan infrastruktur transportasi di Indonesia sudah sangat luar biasa serta berdampak positif kepada masyarakat. Dia mengaku heran apabila masih ada pihak-pihak yang mengkritik pembangunan infrastruktur transportasi pemerintahan Presiden Jokowi.

Pembangunan infrastruktur transportasi yang dirasakan masyarakat sebagai bentuk nyata terserapnya APBN. Selama 10 tahun ini Presiden Jokowi berhasil membangun 2.700 km jalan tol serta 50 pelabuhan dan bandara baru.