Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Fakta Mengejutkan di Balik Bahaya Radiasi Handphone bagi Tubuh

 SURABAYA, HARPINEWS.COM-Handphone sebagai sarana komunikasi yang efisien, ternyata mempunyai kerugian. Kerugiannya bukan hanya pada kebiasaan buruk sehari-hari tapi juga kerugian terhadap kesehatan kita, karena radiasi elektromagnetik yang dimiliki oleh Handphone itu sendiri. Radiasi merupakan hal yang ditakuti dalam kehidupan manusia, karena membahayakan dan mengganggu kAesehatan serta keselamatan. Namun, tanpa disadari dalam kehidupan sehari-hari kita sering terpapar radiasi. Radiasi pada dasarnya adalah suatu cara perambatan energi dari sumber energi ke lingkungannya tanpa membutuhkan medium. Pada ponsel terdapat transmitter yang mengubah suara menjadi gelombang sinusoidal kontinu yang kemudian dipancarkan keluar melalui antena dan berfluktuasi melalui udara. Gelombang radio inilah yang menimbulkan radiasi elektromagnetik. Gelombang elektromagnetik dapat bersifat seperti gelombang atau partikel. Sebagai gelombang, dicirikan oleh kecepatan (kecepatan cahaya), panjang gelombang, dan frekuensi. Sewaktu listrik dialirkan melalui jaringan transmisi, distribusi, atau digunakan dalam berbagai peralatan elektronik, saat itu juga muncul medan elektromagnetik di sekitar saluran dan peralatan. Medan ini kemudian menyebar ke lingkungan dan berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan kepada manusia, meskipun tidak setiap radiasi elektromagnetik akan menimbulkan ganguan kesehatan. Terdapat dua jenis radiasi, yaitu radiasi pengion dan radiasi non pengion. Radiasi pengion adalah radiasi yang dapat menyebabkan proses terlepasnya elektron dari atom sehingga terbentuk pasangan ion. Radiasi pengion perlu diwaspadai, trutama mengenai sumber, jenis, sifat, akibat, dan bagaimana cara menghindarinya. Sedangkan, radiasi non pengion tidak mengionisasi (memecah ion-ion) atom, sehingga dampaknya pun tidak terlalu luas. Radiasi non pengion biasanya memiliki energi yang hanya bisa mengubah struktur atom, tanpa mengionisasinya.

Pengaruh Radiasi Elektromagnetik dari Ponsel

Pengaruh radiasi elektromagnetik dari ponsel pada manusia  mempunyai  efek  radiasi ringan dan berat, berikut pembagian efek ringan dan berat dapat dikelompokan sebagai berikut :

1.   Gangguan kesehatan akibat radiasi ringan

a.   Vertigo

Vertigo adalah gejala yang dialami oleh individu yang merasa sekelilingnya berputar. Ada yang menyebutnya sebagai “halusinasi gerakan” atau “ilusi bergerak”. Individu yang bersangkutan merasakan adanya sensasi berputar-putar yang disertai dengan rasa mual, muntah, telinga berdenging, sakit kepala, dan kelelahan. Kondisi yang terkadang menimbulkan vertigo diantaranya pengerasan pembuluh darah (arteriosclerosis), gangguan pada pembuluh otak, kafein, nikotin, dan alkohol.  Namun,  menurut  teori  terbaru  tentang melatonin,  melatonin  yang rendah dapat  menimbulkan  gejala  ini. Salah satu penghambat produksi hormon melatonin adalah radiasi elektromagnetik, termasuk berasal dari ponsel.

b.   Keletihan Menahun (Chronic Fatigue Syndrome)

Tanda awal gangguan ini berupa keletihan yang kuat, terjadi secara tiba-tiba dan selalu berulang. Pada umumnya penderita  mula-mula menderita bronkhitis, pilek, hepatitis, atau stres emosional. Namun, sebagian orang yang hipersensitif terhadap radiasi elektromagnetik akan mengalaminya. Radiasi medan   elektromagnetik akan menimbulkan penurunan produksi hormon melatonin. Secara umum, keluhan pada keletihan menahun dapat  berupa rasa lemah pada otot yang menetap atau hilang timbul, rasa sakit pada otot  yang menetap atau hilang timbul, rasa lemah atau sakit pada otot dan persendian secara bersamaan yang menetap atau hilang timbul.

2.   Gangguan kesehatan akibat radiasi berat

a.   Insomnia

Insomnia adalah persepsi tentang kurangnya kualitas dan kuantitas tidur, dengan akibat yang terkait pada siang hari.  Keluhan yang dikemukakan, yaitu sulit memulai tidur, sering terbangun dari tidur, sulit tidur lagi setelah terbangun malam hari, dan cepat bangun di pagi hari.

b.   Leukemia

Leukemia dapat menyerang pria dan wanita, tetapi angka kejadian leukemia pada umumnya menyerang lebih banyak pria daripada wanita. Faktor keturunan dan lingkungan berperan dalam terjadinya leukemia. Faktor-faktor lingkungan berupa kontak dengan radiasi. Radiasi di sini terutama berupa radiasi pegion, meskipun untuk kondisi tertentu juga berasal dari radiasi nonpengion.

c.   Kanker Payudara

Penyebab pasti penyakit ini belum diketahui, meskipun banyak dugaan-dugaan yang disimpulkan oleh para peneliti. Tetapi lingkungan berhubungan erat dengan kanker payudara, dalam hal ini sebagai pemicu timbulnya kanker tersebut. Paparan bahan-bahan radioaktif, sinar-Xserta bahan lain yang termasuk radiasi pegion, berisiko menimbulkan kanker payudara. ‘Bukan hanya radiasi pengion saja, bahkan radiasi seperti radiasi nonpengion seperti radiasi elektromagnetik yang berasal dari berbagai peralatan elektronik, dalam taraf tertentu berisiko menimbulkan kanker payudara.

Upaya untuk Memperkecil Pengaruh Radiasi

1.   Menjauhkan ponsel dari kepala. Kekuatan gelombang elektromagnetik akan berkurang secara drastis dengan bertambahnya jarak.

2.   Pergunakan headset atau handsfree se-efektif mungkin.

3.   Memanfaatkan layanan pesan singkat (SMS) dibanding telepon.

4.   Tidak menggunakan ponsel sewaktu sinyal lemah.

5.   Tunggulah sampai telepon sudah menyambung ke tempat tujuan, sebelum mendekatkan ponsel ke telinga.

6.   Jangan menyimpan ponsel di saku atau ikat pinggang pada saat ponsel dalam kondisi on.

7.   Dalam buku manual ponsel selalu dianjurkan untuk mematikan ponsel pada saat berada di dekat pompa bensin maupun tempat-tempat penyimpanan bahan kimia yang mudah meledak. Ponsel dapat mengganggu operasi instalasi teknis dari tempat-tempat tersebut

8.   Meminimalisir pemakaian ponsel di ruang tertutup dengan bahan logam atau baja, misalnya di dalam mobil.

9.   Memilih ponsel dengan level SAR (Spesific Absorption Rate) yang rendah. Level SAR ini biasanya dicantumkan dalam buku manual. ICNIRP (International Commission on Non-Ionizing Radiation Protection) memberikan batas maksimal sebesar 2,0 W/kg.