Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Etika dalam Kerja yang Wajib Kamu Punya agar Dilirik Rekruter


SURABAYA,HARPI NEWS.COM- Selain kemampuan soft skill dan hard skill yang menonjol, etika kerja adalah salah satu faktor yang berpengaruh terhadap perkembangan karier seseorang. Etika kerja yang positif dari seorang kandidat dapat memberikan kesan baik bagi para rekruter sehingga bisa memperoleh kepercayaan untuk bekerja di perusahaan yang dituju.

Selama tahap rekrutmen, rekruter disebut selalu memperhatikan etika calon kandidat, salah satunya saat wawancara melalui pertanyaan seputar manajemen konflik, sikap bekerja dalam tim, dan kemampuan memimpin (leadership).

Lantas, bagaimana etika kerja yang baik agar dapat menarik perhatian rekruter? Berikut rangkumannya dari RevoU.

1. Tepat Waktu

Menghargai dan selalu tepat waktu adalah hal sederhana yang sering kali dianggap sepele oleh banyak orang. Maka dari itu, selalu tiba tepat waktu di mana pun dan kapanpun menunjukkan bagaimana seseorang mampu menghormati orang lain dan disiplin terhadap tanggung jawabnya.

2. Menghargai dan Menghormati Sesama

Selain tepat waktu, menghargai dan menghormati sesama adalah hal yang sering dilupakan oleh banyak orang. Padahal, menghargai sesama dapat dilakukan dengan hal sederhana, seperti mengucapkan terima kasih hingga mengapresiasi hasil kerja.

Sementara itu, menghormati bisa dilakukan berupa berbicara dengan tutur kata yang sopan, tidak mengganggu waktu istirahat atau akhir pekan, dan tidak memberi banyak tuntutan saat rekan kerja sedang sibuk.

3. Mampu Bekerja Sama dan Saling Mendukung

Bekerja sama dan saling mendukung adalah hal yang mampu memudahkan pekerjaan dan meningkatkan kualitas hasil kerja. Dengan demikian, upayakan untuk selalu bersifat dan bersikap positif agar rekan kerja tetap semangat dan suasana bekerja menjadi lebih kondusif.

4. Bersikap Profesional

Memiliki hubungan pertemanan yang terlalu intens dengan rekan kerja dapat mempengaruhi profesionalitas hingga hasil kerja.

Maka dari itu, upayakan untuk selalu bersikap profesional dengan tidak mencampuri masalah pribadi saat bekerja dan tidak terlalu banyak menceritakan masalah pribadi dengan rekan kerja. Selain itu, selalu berikan batasan yang jelas antara kehidupan pribadi dan kerja untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

5. Bertanggung Jawab

Bertanggung jawab adalah hal dasar yang harus dimiliki setiap individu, terutama saat bekerja. Selain mampu menyelesaikan tugas dengan sebagaimana mestinya, mampu mengakui kesalahan atau kekurangan juga dapat dikualifikasikan sebagai bentuk bertanggung jawab.

6. Antusias dan Bersemangat

Antusias dan bersemangat menunjukkan bahwa Anda siap menghadapi berbagai tantangan dengan sikap yang positif.

Antusiasme dan semangat penting untuk dimiliki seseorang agar energi positif ikut terbentuk di lingkungan sekitar. Dengan demikian, lingkungan kerja pun akan terasa positif dan menyenangkan.

7. Siap Menghadapi Tantangan

Selalu siap untuk mengambil dan menghadapi tantangan baru, seperti mengambil tanggung jawab lebih dan memberikan ide baru, dapat menunjukkan bahwa Anda adalah individu yang memiliki keinginan untuk menambah ilmu dan keterampilan baru.

Menurut RevoU, sikap berani ini adalah salah satu hal yang bisa menarik perhatian rekruter sehingga Anda bisa dipercaya untuk mengemban tanggung jawab di suatu perusahaan.

8. Peduli dengan Sesama

Tanpa disadari, memiliki sikap peduli dengan sesama ternyata mampu menarik perhatian positif dari rekruter. Dalam hal ini, Anda tidak perlu melakukan hal sulit untuk menunjukkan kepedulian dengan sesama. Memberikan dukungan moral yang tulus kepada rekan kerja di masa sulit dinilai sudah cukup untuk menunjukkan kepedulian dengan sesama.

9. Menjaga Penampilan

Tidak dapat dipungkiri, penampilan adalah salah satu aspek utama untuk memberikan kesan dan menilai seseorang. Maka dari itu, menjaga penampilan, seperti berpakaian bersih dan sopan, adalah salah satu cara untuk menunjukkan bahwa Anda adalah sosok yang profesional.

10. Tidak Memotong Pembicaraan

Saat berdiskusi atau rapat, cobalah untuk tidak memotong pembicaraan orang lain. Dengarkan dengan baik, setelah itu beri masukkan yang sesuai dengan ide pemikiran Anda. Memotong pembicaraan orang lain dapat memberikan kesan bahwa Anda tidak mampu mendengarkan orang lain dan bersifat egois.